Jenis-jenis biota
laut yang mengandung senyawa bioaktif ! (10)
1)
Jenis invertebrata laut seperti tunicate
(Tridemnum sp) misalnya, mengandung
bahan aktif untuk penyembuhan penyakit leukimia, B-16 melanoma, dan M5076
sarcoma.
2)
Spirulina memiliki tiga pigmen yang kaya protein
yaitu phycosianin, klorofil, dan zeasantin. Phycosianin yang merupakan
antioksidan larut air, berkhasiat untuk menunjang kesehatan hati dan ginjal.
Zeasantin berkhasiat untuk kesehatan mata, dan klorofil adalah antioksidan yang
bersifat antikanker dan antiracun. Kini produk suplemen kesehatan yang berasal
dari algae hijau seperti Spirulina dan Chlorella dengan segala keunggulannya
(mampu menurunkan kolesterol dan lipida darah, dll)
3) Berbagai
spesies rumput laut sepert Eucheuma spp,
Sargassum spp, dan Helimeda spp, mengandung senyawa organic karaginan
agar-agar dan alginate, karaginan dalam
Eucheuma spp.digunakan sebagai bahan penghasil stabilisator pengental,
pembentuk, gel dan pencegah kristalisasi dalam industry makanan dan minuman
serta farmasi.agar-agar digunakan dalam indutri makanan, famasi, mikropbiologi,
dan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun, salep,dan pelembap.
4) Dikemukakan
oleh Jadulco (2002) bahwa sponge dari Indonesia, Jaspis splendens, menghasilkan
senyawa-senyawa bioaktif yang memiliki aktifitas antiproliferasi.
5)
Callyspongia sp mengandung alkaloida yang
berkhasiat sebagai antioksidan (Attaway dan Zaborsky, 1993 dan Hanani, 2005)
6)
sponge dari spesies Cymbacela untuk obat anti
asma
7) Beberapa
senyawa utama yang sigunakan untuk penanganan tuberkolosis diantaranya
(+)-8-hydroxymanzamine A yang pertama kali diisolasi dari spons Pachypelina sp.
Yang telah diuji dan sangat manjur untuk mengatasi Mycrobacterium tubercolosis.
8) Cangkang
krustasea seperti udang, kepiting, rajungan, dan lobster mengandung khitin dan
khitosan yang telah banyak digunakan dalam industry kertas, tekstil, bahan
perekat, dan obat penyembuh luka, ekstrasi khitin dari cangkang udang dan
kerang dapat menghasilkan glukosamin yang berguna untuk memperkuat dan
menyembuhkan tulang serta persendian.
9) Senyawa
pseudopterosin merupakan senyawa glikosida diterpen trisiklik, diisolasi dari
sea whip/gorgonian (koral) Karibia Pseudopterogorgia elisabethae. Senyawa ini
beraktivitas antiradang dan analgesik.
10)
Senyawa-senyawa untuk penyakit kanker.
LAF389 asam amino yang diisolasi
dari spons Jaspis cf.coriacea
Bryostatin-1 yakni asam amino yang
diisolasi dari spons Bugula neritina.
Dolastatin-10 yakni peptida yang
diisolasi dari moluska Dolabella auricularia.
Discodermolide yakni poliketida yang
diisolasi dari spons Discoderma sp.
Squalamine lactate yakni
aminosteroid yang diisolasi dari ikan hiu Squalus acanthias. Dll(YAN,2004).
5 biota laut yang mengandung toksik ! (5)
1)
Racun dari keong laut merupakan senyawa yang
amat kompleks yang diberi nama Conotoxin, paling sedikit memiliki tujuh jenis
racun yang berbeda sifatnya. Masing-masing racun, terdiri dari 12 sampai 30
asam amino yang membentuk rantai Peptida. Yang disebut alpha Conotoxin
misalnya, menyerang jaringan saraf, dan menyebabkan kelumpuhan atau kematian.
Myu, Delta, Kappa dan Omega Conotoxin bekerja secara berbeda-beda, namun
terutama memblokir kanal Natrium di otot, dan menyebabkan terganggunya fungsi
otot. Conotoxin dapat dijadikan pengganti Morphin.
2)
Simbiosis sponge Sigmadocia symbiotica dengan
alga merah Ceratodictyon spongiosum menghasilkan senyawa bioaktif berupa
metabolit sekunder siklik heptapeptida yang bersifat toksik terhadap Artemia
salina (uji BSLT)
3)
Nitzhia pungens mengandung racun jenis domoic
acid. Domoic acid merupakan asam amino neurotoksik, dimana keracunannya dikenal
dengan istilah “Amnesic shellfish poisoning”.
4)
Empedu ikan buntal yang dahulu berbahaya/beracun
dan dapat membunuh manusia yang memakannya karena mengandung substansi bioaktif
tetrodotoksin, kini sudah dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk memperbaiki
saraf otak yang rusak dan sebagai zat anestesi bagi pasien yang akan dioperasi.
5)
Aktivitas antifungi saponin holothurida,
holotoxin, dilaporkan oleh Shimada (1969) yang mematenkannya sebagai holotoxin
untuk mengobati athlete’s foot disease. Kitagawa et al. (1976) menemukan bahwa
t holotoxin terdiri atas 3 molekul holotoxin A, B dan C, yang memiliki
aktivitas antifungi lebih tinggi daripada saponin tumbuhan. Aglikon saponin
holuthurida adalah triterpenoid, sedangkan saponin asteroid adalah sterol.
6)
RACUN PADA PYRROPHYTA (DINOFLAGELLATA)
o
saxitoxin dihasilkan oleh Alexandrium sp.
o
brevetoxin dihasilkan oleh Ptychodiscus sp.
o
ciguatoxin dihasilkan oleh Gambierdiscus sp.
Sumber pustaka
No comments:
Post a Comment