Search This Blog

Monday, 22 July 2013

Beberapa jenis biota laut yang mengandung senyawa bioaktif dan biota laut yang mengandung toksik

Jenis-jenis biota laut yang mengandung senyawa bioaktif ! (10)
1)      Jenis invertebrata laut seperti tunicate (Tridemnum sp) misalnya,  mengandung bahan aktif untuk penyembuhan penyakit leukimia, B-16 melanoma, dan M5076 sarcoma.
2)      Spirulina memiliki tiga pigmen yang kaya protein yaitu phycosianin, klorofil, dan zeasantin. Phycosianin yang merupakan antioksidan larut air, berkhasiat untuk menunjang kesehatan hati dan ginjal. Zeasantin berkhasiat untuk kesehatan mata, dan klorofil adalah antioksidan yang bersifat antikanker dan antiracun. Kini produk suplemen kesehatan yang berasal dari algae hijau seperti Spirulina dan Chlorella dengan segala keunggulannya (mampu menurunkan kolesterol dan lipida darah, dll)
3)      Berbagai spesies rumput laut sepert Eucheuma spp,  Sargassum spp, dan Helimeda spp, mengandung senyawa organic karaginan agar-agar dan alginate,  karaginan dalam Eucheuma spp.digunakan sebagai bahan penghasil stabilisator pengental, pembentuk, gel dan pencegah kristalisasi dalam industry makanan dan minuman serta farmasi.agar-agar digunakan dalam indutri makanan, famasi, mikropbiologi, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun, salep,dan pelembap.
4)      Dikemukakan oleh Jadulco (2002) bahwa sponge dari Indonesia, Jaspis splendens, menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang memiliki aktifitas antiproliferasi.
5)      Callyspongia sp mengandung alkaloida yang berkhasiat sebagai antioksidan (Attaway dan Zaborsky, 1993 dan Hanani, 2005)
6)      sponge dari spesies Cymbacela untuk obat anti asma
7)      Beberapa senyawa utama yang sigunakan untuk penanganan tuberkolosis diantaranya (+)-8-hydroxymanzamine A yang pertama kali diisolasi dari spons Pachypelina sp. Yang telah diuji dan sangat manjur untuk mengatasi Mycrobacterium tubercolosis.
8)      Cangkang krustasea seperti udang, kepiting, rajungan, dan lobster mengandung khitin dan khitosan yang telah banyak digunakan dalam industry kertas, tekstil, bahan perekat, dan obat penyembuh luka, ekstrasi khitin dari cangkang udang dan kerang dapat menghasilkan glukosamin yang berguna untuk memperkuat dan menyembuhkan tulang serta persendian.
9)      Senyawa pseudopterosin merupakan senyawa glikosida diterpen trisiklik, diisolasi dari sea whip/gorgonian (koral) Karibia Pseudopterogorgia elisabethae. Senyawa ini beraktivitas antiradang dan analgesik.
10)   Senyawa-senyawa untuk penyakit kanker.
LAF389 asam amino yang diisolasi dari spons Jaspis cf.coriacea
Bryostatin-1 yakni asam amino yang diisolasi dari spons Bugula neritina.
Dolastatin-10 yakni peptida yang diisolasi dari moluska Dolabella auricularia.
Discodermolide yakni poliketida yang diisolasi dari spons Discoderma sp.
Squalamine lactate yakni aminosteroid yang diisolasi dari ikan hiu Squalus acanthias. Dll(YAN,2004).




 5 biota laut yang mengandung toksik ! (5)

1)    Racun dari keong laut merupakan senyawa yang amat kompleks yang diberi nama Conotoxin, paling sedikit memiliki tujuh jenis racun yang berbeda sifatnya. Masing-masing racun, terdiri dari 12 sampai 30 asam amino yang membentuk rantai Peptida. Yang disebut alpha Conotoxin misalnya, menyerang jaringan saraf, dan menyebabkan kelumpuhan atau kematian. Myu, Delta, Kappa dan Omega Conotoxin bekerja secara berbeda-beda, namun terutama memblokir kanal Natrium di otot, dan menyebabkan terganggunya fungsi otot. Conotoxin dapat dijadikan pengganti Morphin.

2)    Simbiosis sponge Sigmadocia symbiotica dengan alga merah Ceratodictyon spongiosum menghasilkan senyawa bioaktif berupa metabolit sekunder siklik heptapeptida yang bersifat toksik terhadap Artemia salina (uji BSLT)

3)    Nitzhia pungens mengandung racun jenis domoic acid. Domoic acid merupakan asam amino neurotoksik, dimana keracunannya dikenal dengan istilah “Amnesic shellfish poisoning”.

4)    Empedu ikan buntal yang dahulu berbahaya/beracun dan dapat membunuh manusia yang memakannya karena mengandung substansi bioaktif tetrodotoksin, kini sudah dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk memperbaiki saraf otak yang rusak dan sebagai zat anestesi bagi pasien yang akan dioperasi.

5)    Aktivitas antifungi saponin holothurida, holotoxin, dilaporkan oleh Shimada (1969) yang mematenkannya sebagai holotoxin untuk mengobati athlete’s foot disease. Kitagawa et al. (1976) menemukan bahwa t holotoxin terdiri atas 3 molekul holotoxin A, B dan C, yang memiliki aktivitas antifungi lebih tinggi daripada saponin tumbuhan. Aglikon saponin holuthurida adalah triterpenoid, sedangkan saponin asteroid adalah sterol.

6)    RACUN PADA PYRROPHYTA (DINOFLAGELLATA)
o   saxitoxin dihasilkan oleh Alexandrium sp.
o   brevetoxin dihasilkan oleh Ptychodiscus sp.
o   ciguatoxin dihasilkan oleh Gambierdiscus sp.

Sumber pustaka

No comments:

Post a Comment